Ketika bicara tentang batik banyak orang awam selalu mendefinisikan satu daerah saja yaitu Jawa namun hal itu tidak benar adanya, menurut seorang kurator batik yang masih hidup motif dan ragam corak bisa sangat beragam dan muncul diberbagai macam propinsi di Indonesia.
Menurut Van Der Hoop, corak batik secara mendasar bisa dibagi berdasarkan dari motif geometris dan non geometris. Geometris bisa dianalogikan dan digambarkan seperti birokrasi pemerintah, keteraturan antara raja hingga sampai ke masyarakat atau diistilahkan Manunggaling Kawula Gusti. Non Geometris sederhananya mereka yang bergambar seperti binatang, tanaman, hutan dan sejenisnya, ada peraturan yang tidak tertulis seperti penggunaan batik perang dan batik kawung sebenarnya tidak boleh digunakan sembarangan orang maupun situasi hanya saja kaidah-kaidah itu saat ini sudah mulai bergeser dan yang dilihat saat ini oleh kebanyakan orang adalah keindahan serta kepantasan.
Namun dari apa yang penulis dan desainer batik perusahaan dari bajuSPG cukup dengan menjaga kaidah pakem yang sedikit banyak memudar dan mencoba mempertahankan beberapa ciri khas nusantara ini. Kain batik dengan menggunakan desain sendiri setidaknya mempertahankan motif asli tiap daerah dan mecocokan falsafah batik dan perusahaan atau partai kita bernaung.